KELAS I
AL FATIHAH
بِسْمِ لِلَّهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ (1)
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (2)
مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (3)
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (4) اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (5) صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ (6) غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا
الضَّالِّينَ (7)
Dengan menyebut
nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].
1. Segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3].
2.
Maha Pemurah
lagi Maha Penyayang.
3.
Yang
menguasai[4] di hari Pembalasan[5].
4.
Hanya Engkaulah
yang Kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan[7].
5.
Tunjukilah[8]
Kami jalan yang lurus,
6.
(yaitu) jalan
orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka;
7. bukan (jalan) mereka
yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9]
1.
Maksudnya: saya
memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan
yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum,
menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang
berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya,
tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama
Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada
makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah
Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya
kepada makhluk-Nya.
2. Alhamdu (segala
puji). memuji orang adalah karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya
dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berarti: menyanjung-Nya karena perbuatannya
yang baik. lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang
terhadap nikmat yang diberikannya. kita menghadapkan segala puji bagi Allah
ialah karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji.
3. Rabb (tuhan)
berarti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik dan Memelihara. Lafal Rabb
tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada sambungannya, seperti
rabbul bait (tuan rumah). 'Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan
yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam manusia, alam hewan,
alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah Pencipta semua
alam-alam itu.
4. Maalik (yang
menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti: pemilik. dapat pula dibaca
dengan Malik (dengan memendekkan mim), artinya: Raja.
5. Yaumiddin (hari
Pembalasan): hari yang di waktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan
amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumul qiyaamah,
yaumul hisaab, yaumul jazaa' dan sebagainya.
6.
Na'budu diambil
dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan kutundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan
terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan
bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
7.
Nasta'iin
(minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk
dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga
sendiri.
8.
Ihdina
(tunjukilah kami), dari kata hidayaat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang
benar. yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi
juga memberi taufik.
9.
Yang dimaksud
dengan mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah semua golongan yang
menyimpang dari ajaran Islam.
LUKMAN: 14
وَوَصَّيْنَا الْأِنْسَانَ
بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ
أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (14)
14.
dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah,
dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.
[1180]
Maksudnya: Selambat-lambatnya waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua
tahun.
AN NISA: 36
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا
بِهِ شَيْئاً وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى
وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ
الْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لا
يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالاً فَخُوراً (36)
36.
sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. dan
berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapa, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman sejawat,
Ibnu sabil [295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,
[294] Dekat dan
jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada
pula antara yang Muslim dan yang bukan Muslim.
[295] Ibnus sabil
ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'shiat yang kehabisan bekal. Termasuk
juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya.
AL IKHLAS
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5)
1. Katakanlah:
"Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
2.
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada
beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. dan tidak
ada seorang pun yang setara dengan Dia."
AL BAQARAH: 83
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي
إِسْرائيلَ لا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَذِي
الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْناً
وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلاً
مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ (83)
83.
dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah
kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum
kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata
yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. kemudian
kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu
selalu berpaling.
AL ALAQ
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي
خَلَقَ (1) خَلَقَ الْأِنْسَانَ
مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ
الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ
بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْأِنْسَانَ
مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)
1. bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
5. Dia mengajar
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
[1589]
Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
KELAS II
AL MAIDAH: 119
قَالَ اللَّهُ هَذَا يَوْمُ يَنْفَعُ
الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ
خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ
الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (119)
119. Allah
berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang
benar kebenaran mereka. bagi mereka surga yang di bawahnya mengalir
sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha
terhadap-Nya[457]. Itulah keberuntungan yang paling besar".
[457]
Maksudnya: Allah meridhai segala perbuatan-perbuatan mereka, dan mereka pun
merasa puas terhadap nikmat yang telah dicurahkan Allah kepada mereka.
AN NISA: 36
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا
بِهِ شَيْئاً وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى
وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ
بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لا
يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالاً فَخُوراً (36)
36.
sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. dan
berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapa, karib kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman
sejawat, Ibnu sabil [295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,
[294] Dekat dan
jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada
pula antara yang Muslim dan yang bukan Muslim.
[295] Ibnus
sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'shiat yang kehabisan
bekal. Termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya.
AL MAIDAH: 2
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا
تُحِلُّوا شَعَائِرَ اللَّهِ وَلا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلا الْهَدْيَ وَلا
الْقَلائِدَ وَلا آمِّينَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِنْ
رَبِّهِمْ وَرِضْوَاناً وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوا وَلا يَجْرِمَنَّكُمْ
شَنَآنُ قَوْمٍ أَنْ صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَنْ تَعْتَدُوا
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الْأِثْمِ
وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (2)
2.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar
Allah[389], dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram[390], jangan
(mengganggu) binatang-binatang had-ya[391], dan binatang-binatang
qalaa-id[392], dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi
Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya[393] dan
apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan
janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka
menghalang-halangi kamu dari Masjidil haram, mendorongmu berbuat aniaya (kepada
mereka). dan tolong-menolongl ah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah
kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.
[389] Syi'ar
Allah Ialah: segala amalan yang dilakukan dalam rangka ibadat haji dan
tempat-tempat mengerjakannya.
[390] Maksudnya
antara lain Ialah: bulan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijah, Muharam dan Rajab),
tanah Haram (Mekah) dan Ihram., Maksudnya Ialah: dilarang melakukan peperangan
di bulan-bulan itu.
[391] Ialah:
binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke ka'bah untuk
mendekatkan diri kepada Allah, disembelih di tanah Haram dan dagingnya
dihadiahkan kepada fakir miskin dalam rangka ibadat haji.
[392] Ialah:
binatang had-ya yang diberi kalung, supaya diketahui orang bahwa binatang itu
telah diperuntukkan untuk dibawa ke Ka'bah.
[393] Dimaksud
dengan karunia Ialah: Keuntungan yang diberikan Allah dalam perniagaan.
keredhaan dari Allah Ialah: pahala amalan haji.
AN NAHL: 43
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ إِلَّا
رِجَالاً نُوحِي إِلَيْهِمْ فَاسْأَلوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لا
تَعْلَمُونَ (43)
43. dan Kami
tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu
kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan[828]
jika kamu tidak mengetahui,
[828]
Yakni: orang-orang yang mempunyai pengetahuan tentang Nabi dan kitab-kitab.
AN NAS
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ
النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ
وَالنَّاسِ (6)
1. Katakanlah:
"Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.
2.
raja manusia.
3. sembahan
manusia.
4. dari
kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
5. yang
membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
6. dari
(golongan) jin dan manusia.
AL ASHR
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْأِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
1. demi masa.
2.
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati
kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.
KELAS III
AL BAQARAH: 3
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ
وَيُقِيمُونَ الصَّلاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (3)
3.
(yaitu) mereka yang beriman[13] kepada yang ghaib[14], yang mendirikan
shalat[15], dan menafkahkan sebahagian rezeki[16] yang Kami anugerahkan kepada
mereka.
[13] Iman ialah
kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan penyerahan jiwa.
tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang dikehendaki oleh iman itu.
[14] Yang ghaib
ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindra. percaya kepada yang ghaib
yaitu, mengi'tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat ditangkap
oleh pancaindra, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti:
adanya Allah, malaikat-malaikat, hari akhirat dan sebagainya.
[15] Shalat
menurut bahasa 'Arab: doa. menurut istilah syara' ialah ibadat yang sudah
dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan
untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. mendirikan
shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melengkapi syarat-syarat,
rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti
khusu', memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.
[16] Rezeki:
segala yang dapat diambil manfaatnya. menafkahkan sebagian rezeki, ialah
memberikan sebagian dari harta yang telah direzekikan oleh Tuhan kepada
orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang
fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain.
AL KAUTSAR
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ (1) فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ (2) إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ (3)
1.
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
2.
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah[1605].
3. Sesungguhnya
orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus[1606].
[1605] Yang
dimaksud berkorban di sini ialah menyembelih hewan Kurban dan mensyukuri nikmat
Allah.
[1606]
Maksudnya terputus di sini ialah terputus dari rahmat Allah.
IBRAHIM: 7
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ
شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ (7)
7.
dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
AL AN’AM: 132
وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِمَّا عَمِلُوا وَمَا رَبُّكَ بِغَافِلٍ
عَمَّا يَعْمَلُونَ (132)
132.
dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang
dikerjakannya. dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.
AN NISA: 135
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ
عَلَى أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ إِنْ يَكُنْ غَنِيّاً
أَوْ فَقِيراً فَاللَّهُ أَوْلَى بِهِمَا فَلا تَتَّبِعُوا الْهَوَى أَنْ
تَعْدِلُوا وَإِنْ تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا
تَعْمَلُونَ خَبِيراً (135)
135.
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak
keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu
bapa dan kaum kerabatmu. jika ia[361] Kaya ataupun miskin, Maka Allah lebih
tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin
menyimpang dari kebenaran. dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan
menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang
kamu kerjakan.
[361]
Maksudnya: orang yang tergugat atau yang terdakwa.
AL ISRA: 23
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا
إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ
الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا
تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلاً كَرِيماً (23)
23.
dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah
seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka Perkataan yang mulia[850].
[850]
Mengucapkan kata Ah kepada orang tua tidak diperbolehkan oleh agama apalagi mengucapkan
kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.
KELAS IV
AT TAUBAH: 119
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ (119)
119.
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu
bersama orang-orang yang benar.
LUKMAN: 14
وَوَصَّيْنَا الْأِنْسَانَ
بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْناً عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ
أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (14)
14.
dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah,
dan menyapihnya dalam dua tahun[1180]. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu.
[1180]
Maksudnya: Selambat-lambatnya waktu menyapih ialah setelah anak berumur dua
tahun.
AL HADID: 9
هُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ عَلَى
عَبْدِهِ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ
وَإِنَّ اللَّهَ بِكُمْ لَرَؤُوفٌ رَحِيمٌ (9)
9.
Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat-ayat yang terang (al-Qur’an)
supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. dan Sesungguhnya
Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu.
AL ALAQ: 1-5
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي
خَلَقَ (1)
خَلَقَ الْأِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْأِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)
1. bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
2.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
3. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam[1589],
5. Dia mengajar
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
[1589]
Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.
AL ISRA: 37
وَلا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحاً
إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولاً (37)
37.
dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena
Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu
tidak akan sampai setinggi gunung.
AL FALAQ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)
1. Katakanlah:
"Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,
2.
dari kejahatan makhluk-Nya,
3. dan dari
kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
4. dan dari
kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul[1609],
5. dan dari
kejahatan pendengki bila ia dengki."
[1609] Biasanya
tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya membikin buhul-buhul dari tali
lalu membacakan jampi-jampi dengan menghembus-hembuskan nafasnya ke buhul
tersebut.
AL MAUN
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ
بِالدِّينِ (1) فَذَلِكَ الَّذِي
يَدُعُّ الْيَتِيمَ (2)
وَلا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (3)
فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4)
الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ (5)
الَّذِينَ هُمْ يُرَاؤُونَ (6)
وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ (7)
1. tahukah kamu
(orang) yang mendustakan agama?
2.
Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. dan tidak
menganjurkan memberi Makan orang miskin.
4. Maka
kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu)
orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. orang-orang
yang berbuat riya[1603],
7. dan enggan
(menolong dengan) barang berguna[1604].
[1603] Riya
ialah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari keridhaan Allah akan
tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat.
[1604] Sebagian
mufassirin mengartikan: enggan membayar zakat.
AL FIIL
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ
بِأَصْحَابِ الْفِيلِ (1)
أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ (2) وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْراً أَبَابِيلَ (3) تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ (4) فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ (5)
1.
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap
tentara bergajah[1601]?
2.
Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu
sia-sia?
3. dan Dia
mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,
4. yang
melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,
5. lalu Dia
menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).
[1601] Yang
dimaksud dengan tentara bergajah ialah tentara yang dipimpin oleh Abrahah
Gubernur Yaman yang hendak menghancurkan Ka'bah. sebelum masuk ke kota Mekah
tentara tersebut diserang burung-burung yang melemparinya dengan batu-batu
kecil sehingga mereka musnah.
KELAS V
AL AHZAB: 23
مِنَ
الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ
قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلاً (23)
23.
di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah
mereka janjikan kepada Allah; Maka di antara mereka ada yang gugur. dan di
antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu [1208] dan mereka tidak merubah
(janjinya),
[1208]
Maksudnya menunggu apa yang telah Allah janjikan kepadanya.
AL BAQARAH: 83
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي
إِسْرائيلَ لا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَذِي
الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْناً
وَأَقِيمُوا الصَّلاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلاً
مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ (83)
83.
dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah
kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum
kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata
yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. kemudian
kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu
selalu berpaling.
AL MAUN
أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ
بِالدِّينِ (1)
فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (2) وَلا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (3) فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلاتِهِمْ سَاهُونَ (5) الَّذِينَ هُمْ يُرَاؤُونَ (6) وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ (7)
1.
tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
2.
Itulah orang yang menghardik anak yatim,
3. dan tidak
menganjurkan memberi Makan orang miskin.
4. Maka
kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat,
5. (yaitu)
orang-orang yang lalai dari shalatnya,
6. orang-orang
yang berbuat riya[1603],
7. dan enggan
(menolong dengan) barang berguna[1604].
[1603] Riya
ialah melakukan sesuatu amal perbuatan tidak untuk mencari keridhaan Allah akan
tetapi untuk mencari pujian atau kemasyhuran di masyarakat.
[1604] Sebagian
mufassirin mengartikan: enggan membayar zakat.
AL ASHR
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْأِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
1. demi masa.
2.
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati
supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.
AZ ZUMAR: 18
الَّذِينَ يَسْتَمِعُونَ الْقَوْلَ
فَيَتَّبِعُونَ أَحْسَنَهُ أُولَئِكَ الَّذِينَ هَدَاهُمُ اللَّهُ وَأُولَئِكَ
هُمْ أُولُو الْأَلْبَابِ (18)
18.
yang mendengarkan Perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di
antaranya[1311]. mereka Itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan
mereka Itulah orang-orang yang mempunyai akal.
[1311]
Maksudnya ialah mereka yang mendengarkan ajaran-ajaran Al Quran dan
ajaran-ajaran yang lain, tetapi yang diikutinya ialah ajaran-ajaran Al Quran
karena ia adalah yang paling baik.
AL FORQAN: 67
وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ
يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَاماً (67)
67.
dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan,
dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara
yang demikian.
AL BAYYINAH: 5
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا
اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا
الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ (5)
5.
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya
mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama
yang lurus.
[1595] Lurus
berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan.
AT TIIN
وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ (1) وَطُورِ سِينِينَ (2) وَهَذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ (3) لَقَدْ خَلَقْنَا الْأِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ
تَقْوِيمٍ (4)
ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ (5) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ (6) فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعْدُ بِالدِّينِ (7) أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ (8)
1. demi (buah)
Tin dan (buah) Zaitun[1587],
2.
dan demi bukit Sinai[1588],
3. dan demi
kota (Mekah) ini yang aman,
4. Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .
5. kemudian
Kami kembalikan Dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
6. kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka bagi mereka pahala
yang tiada putus-putusnya.
7. Maka Apakah
yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya
keterangan-keterangan) itu?
8. Bukankah
Allah hakim yang seadil-adilnya?
[1587] Yang
dimaksud dengan Tin oleh sebagian ahli tafsir ialah tempat tinggal Nabi Nuh,
Yaitu Damaskus yang banyak pohon Tin; dan zaitun ialah Baitul Maqdis yang
banyak tumbuh Zaitun.
[1588] Bukit
Sinai Yaitu tempat Nabi Musa a.s. menerima wahyu dari Tuhannya.
KELAS VI
AL MAIDAH: 2
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا
تُحِلُّوا شَعَائِرَ اللَّهِ وَلا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلا الْهَدْيَ وَلا
الْقَلائِدَ وَلا آمِّينَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِنْ
رَبِّهِمْ وَرِضْوَاناً وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوا وَلا يَجْرِمَنَّكُمْ
شَنَآنُ قَوْمٍ أَنْ صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَنْ تَعْتَدُوا
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الْأِثْمِ
وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (2)
2.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar
Allah[389], dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram[390], jangan
(mengganggu) binatang-binatang had-ya[391], dan binatang-binatang
qalaa-id[392], dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi
Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya[393] dan
apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu. dan
janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka
menghalang-halangi kamu dari Masjidil haram, mendorongmu berbuat aniaya (kepada
mereka). dan tolong-menolong lah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah
kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.
[389] Syi'ar
Allah Ialah: segala amalan yang dilakukan dalam rangka ibadat haji dan
tempat-tempat mengerjakannya.
[390] Maksudnya
antara lain Ialah: bulan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijah, Muharam dan Rajab),
tanah Haram (Mekah) dan Ihram., Maksudnya Ialah: dilarang melakukan peperangan
di bulan-bulan itu.
[391] Ialah:
binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke ka'bah untuk
mendekatkan diri kepada Allah, disembelih di tanah Haram dan dagingnya
dihadiahkan kepada fakir miskin dalam rangka ibadat haji.
[392] Ialah:
binatang had-ya yang diberi kalung, supaya diketahui orang bahwa binatang itu
telah diperuntukkan untuk dibawa ke Ka'bah.
[393] Dimaksud
dengan karunia Ialah: Keuntungan yang diberikan Allah dalam perniagaan.
keredhaan dari Allah Ialah: pahala amalan haji.
AL AHZAB: 70
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً (70)
70.
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah Perkataan
yang benar,
AN NISA: 36
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلا تُشْرِكُوا
بِهِ شَيْئاً وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى
وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ
بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لا
يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالاً فَخُوراً (36)
36.
sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. dan
berbuat baiklah kepada dua orang ibu bapa, karib kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh[294], dan teman
sejawat, Ibnu sabil [295] dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,
[294] Dekat dan
jauh di sini ada yang mengartikan dengan tempat, hubungan kekeluargaan, dan ada
pula antara yang Muslim dan yang bukan Muslim.
[295] Ibnus
sabil ialah orang yang dalam perjalanan yang bukan ma'shiat yang kehabisan
bekal. Termasuk juga anak yang tidak diketahui ibu bapaknya.
AL KAFIRUN
قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (1) لا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (3) وَلا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (5) لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (6)
1. Katakanlah:
"Hai orang-orang kafir,
2.
aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
3. dan kamu
bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.
4. dan aku
tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,
5. dan kamu
tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.
6. untukmu
agamamu, dan untukkulah, agamaku."
AL HUJARAT: 12
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيراً مِنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ
إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضاً أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ
أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتاً فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ
اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ (12)
12.
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purbasangka (kecurigaan), karena
sebagian dari purbasangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang
dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا
خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوباً وَقَبَائِلَ
لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ
عَلِيمٌ خَبِيرٌ (13)
13.
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya
Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.
AL AN’AM: 162-163
قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي
وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (162) لا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا
أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ (163)
162.
Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah
untuk Allah, Tuhan semesta alam.
163.
tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku
adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".